Rahmat (kasih sayang) Allah begitu luas dan meliputi segala sesuatu. “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 6855 dan Muslim no. 2751) hadits tersebut menjelaskan bahwa rahmat Allah Ta’ala lebih dahulu ada dan lebih luas daripada murka-Nya. Serta rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman:
۞ وَٱكْتُبْ لَنَا فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ إِنَّا هُدْنَآ إِلَيْكَ ۚ قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنْ أَشَآءُ ۖ وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا يُؤْمِنُونَ
waktub lana fī hāżihid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati innā hudnā ilaīk, qāla 'ażābī uṣību bihī man asyā`, wa raḥmatī wasi'at kulla syaī`, fa sa`aktubuhā lillażīna yattaqụna wa yu`tụnaz-zakāta wallażīna hum bi`āyātinā yu`minụn
156. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
(QS. Al A’raf: 156)
Cara agar kita mendapat rahmat Allah sesungguhnya telah Allah jelaskan pula di dalam Al-Qur’an,
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
innallażīna āmanụ wallażīna hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi ulā`ika yarjụna raḥmatallāh, wallāhu gafụrur raḥīm
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah:218)
Dari ayat diatas disebutkan orang yang beriman. Seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi tiga unsur, yakni:
Pertama - Memiliki Keyakinan yang mantap disertai pembenaran di dalam hati (Imannya Hati) Mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan kesaksian dan pembenaran dari apa yang diyakini dalam hati (Iman dengan lisan) Melakukan ketaatan dan menjauhkan diri dari semua yang dilarang oleh Allah SWT, sebagai bukti dari iman yang ada di hati dan di lisan (Iman dengan anggota badan)
Dan yang kedua - orang-orang yang termasuk mengharap rahmat Allah adalah orang yang berhijrah. Hijrah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala asalnya adalah hijrah hati, untuk memurnikan penghambaan dirinya kepada Allah. Dalam Qur’an Surat Ad-Dzariyaat ayat 50, Allah berfirman:
فَفِرُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۖ إِنِّى لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
fa firrū ilallāh, innī lakum min-hu nażīrum mubīn
50. Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
Seorang muhajir (orang yang berhijrah) dapat dilihat dari sikapnya yang menjauhi segala sesuatu yang telah dilarang oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Bukhari disebutkan bahwa, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang muslim adalah yang muslim yang lain selamat dari gangguan dari lidah dan tangannya, serta muhajir sesungguhnya adalah yang menjauhi apa yang Allah larang.”
Kemudian yang ketiga, - orang-orang yang akan mendapat/mengharapkan rahmat Allah adalah orang yang berjihad di jalan Allah. Rasulullah bersabda: “…mujahid sesungguhnya adalah orang yang melawan hawa nafsunya untuk taat kepada allah…” (HR. Ahmad). Adapun melawan hawa nafsu yaitu dengan belajar Agama Islam (dengan benar), lalu mengamalkannya, kemudian mengajarkannya.
Semoga kita tergolong hamba-hamba yang selalu mengharapkan rahmat dari-Nya. Aamiin.